Al-mustaqbal.net Sudah seharusnya ummat selalu mengawasi
dan melakukan cek ricek terhadap foto berita maupun video terutama di
sosial media terkait pemberitaan tentang Daulah Islam (IslamicState).
Puluhan foto video beredar di jejaring sosial media yang mengklaim
tindakan ‘barbar’ Daulah Islam, ternyata palsu atau merupakan foto atau
video peristiwa lain, kemudian diasosasikan sebagai perbuatan Daulah
Islam. Hal ini sebagaimana dilaporkan oleh harian Observer France24,
beberapa gambar, berita, atau video palsu yang diposting oleh sosial
media antara lain :
- Foto Palsu Eksekusi Warga Penganut Agama ‘Yazidi’
Pada hari Isnin, di beberapa media
diposting foto online yang diklaim menunjukkan eksekusi massal warga
sipil milik minoriti agama Yazidi, Iraq. Sedangkan akaun resmi Daulah
Islam memposting foto-foto yang sama pada jaringan media sosial pada
hari Sabtu, menunjukkan bahwa foto tersebut diambil di Suriah. Padahal
kenyataannya, foto tersebut merupakan eksekusi dari suku klan She’e tat
yang memberontak dan membunuh pejuang Daulah Islam. Eksekusi tersebut
dilakukan kerana klan tersebut selama ini menjalankan bisnes terlarang
(narkotika, obat bius, rokok), sehingga akhirnya Daulah Islam memerangi
klan She’etat selain mereka juga mengancam pelaksanaan hukum syariah di
Deir ez Zour. Oleh pembenci Daulah Islam, foto tersebut disajikan
sebagai foto pembantaian kaum Yazidi di Iraq.
Foto Eksekusi Daulah Islam
terhadap pemberontak suku/klan She’etat yang membunuh warga Daulah Islam
dan terlibat jaringan bisnis narkoba/obat bius di Deir ez Zour ,dimana
oleh Sosial Media dan media mainstream diklaim sebagai pembantaian warga
minoritas Yazidi di Iraq.
- Foto Wanita Yang Diduga Dijual Sebagai Budak....lagi
Mengutip anggota parlemen Irak, beberapa
situs menyatakan bahwa ratusan perempuan dari komunitas Yazidi telah
dijual sebagai budak setelah pembebaskan kota Sinjar pada awal Agustus
oleh Daulah/Khilafah Islam. Satu foto menunjukkan perempuan dirantai dan
menyebar terselubung di jaringan sosial dan dibawa sebagai bukti klaim.
Ternyata gambar foto tersebut adalah foto prosesi Syiah di kota
Nabatieh , di Lebanon Selatan, pada tahun 2013.
Foto dari ‘wanita diperbudak’
beredar di jaringan media sosial, ternyata sebenarnya merupakan Prosesi
Syiah di kota Nabatieh, Lebanon Selatan tahun 2013.
Foto yang sama telah dipublikasikan
secara online oleh situs yang mengaku itu adalah perlakuan Daulah Islam
(Islamic State) terhadap wanita di Suriah. Sekali lagi, kebohongan palsu
untuk menjelekkan Daulah Islam.
- Video Palsu Pemaksaan Pernikahan Wanita
Beberapa media menyiarkan video
pernikahan wanita oleh kelompok Daulah Islam pada bulan Juli 2014 di
Mosul, Irak. Para wanita yang diduga dipaksa menikahi pejuang Daulah
Islam.
Link video palsu yang diklaim sebagai pemaksaan penikahan yang dipublish 2 Agustus 2014.
Pada kenyataannya, link video diatas
diambil dari suatu upacara pernikahan seorang pejuang Islam di Suriah.
Dalam video tersebut, pembawa acara mengatakan [di menit 0:20] “Saya mengucapkan selamat kepada saudara kita dan teman pengantin pria …”
menunjukkan bahwa pernikahan adalah untuk satu orang saja. Video asli
diterbitkan pada Juni 2013, jauh sebelum kedatangan ISIS di Irak.
Link asli video pernikahan pejuang di Suriah : http://www.youtube.com/watch?v=AuYj1dHZ0qQ
Tanggal upload video pernikahan asli adalah 9 Juni 2013.
David Rigourt-Roze , peneliti pada Institute of Strategic Analysis
di Perancis, yang mempelajari karakteristik Daulah Islam, menyatakan
bahwa Daulah Islam tidak mencoba untuk menyembunyikan tindakan atau
aktifitas mereka, jika tindakan tersebut merupakan interpretasi syariah
berdasarkan Al-Qur’an dan Al-Hadits.
Ketika para pejuang Daulah Islam
melakukan tindakan mereka, pada umumnya mereka tidak mencoba untuk
menyembunyikan. Sebaliknya, mereka bertanggungjawab, karena merupakan
bagian dari strategi komunikasi mereka. Mereka tidak ragu-ragu untuk
mengirim video di jaringan media sosial di mana kita melihat foto atau
video eksekusi tentara rezim Syiah Rafidlah dan Syiah Nushairiyah. Itu
terutama bertujuan untuk memberikan efek psikologis untuk menggentarkan
musuh mereka, yang juga telah melakukan hal sama ketika membantai
puluhan sampai ratusan ribu penduduk Muslim Sunni maupun para pejuang di
Suriah dan Iraq.
Tidak hanya foto atau video perjuangan
di medan pertempuran, berbagai aktifitas pelayanan umum, sosial seperti
penyediaan listrik, perbaikan infrastruktur gedung, jalan,
telekomunikasi, pengadilan syariah, pembuatan dan penyediaan pasar,
pengiriman bantuan, sedekah kepada kaum miskin atau aktifitas umum
kenegaraan lainnya juga senantiasa di posting oleh Daulah Islam pada
berbagai akum media resmi mereka.
Kita sebagai umat, sudah seharusnya
melakukan penyaringan dan filterisasi terhadap berita yang beredar di
sosial media. Turut menyebarkan fitnah jika kita meneruskan posting
pemberitaan palsu tersebut.
Sumber :
France24Hours.Dikutip dari laman http://observers.france24.com/content/20140812-slavery-genital-mutilation-collective-marriage-fake-isis-images
Aranews.net. Dikutip dari laman http://aranews.net/2014/08/islamic-state-militants-behead-20-syrians-accused-apostasy/
No comments:
Post a Comment