Reuters
Perth - Mencari objek di tengah Lautan Hindia dengan gelombang besar bukanlah tugas yang mudah. Misi pencarian
pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH370 kini bergantung pada teropong
binokular dan kemampuan mata manusia untuk mencari lokasi pesawat atau
benda yang berkaitan dengan pesawat tersebut.
Sistem radar canggih dan berteknologi tinggi yang digunakan dalam pencarian sejauh ini belum berhasil menemukan jejak MAS MH370 yang hilang sejak dua minggu lalu. Hal ini memaksa pasukan SAR untuk mengubah strategi pencarian.
Otoriti Australia yang memimpin pencarian di koridor selatan yang membentang di Lautan Hindi kini terus melakukan pencarian di kawasan terpencil yang berjarak 2,500 kilometer barat daya Perth, Australia. Meski menumpang pesawat canggih, kini pasukan SAR setempat lebih memprioritikan petunjuk visual daripada radar, terutama semenjak adanya cuaca buruk yang kerap menghambat pencarian.
Seperti dilansir AFP dan ABC News, Sabtu (22/3/2014), sebanyak enam pesawat dikerahkan dalam pencarian hari ini. Sejumlah personel pemantau udara yang berpengalaman ikut dalam pesawat tersebut. Mereka melakukan pemantauan secara manual dengan menggunakan teropong binokular di atas hamparan laut yang luas.
Wakil Perdana Menteri Australia Warren Truss menuturkan, pencarian akan terus dilakukan dengan melibatkan lebih banyak unit. Truss yang ditunjuk menjadi penjabat Perdana Menteri selama Tony Abbot melakukan kunjungan ke Papua Nugini ini berbicara di Pangkalan Udara Pearce di Western Australia.
"Sudah ada 15 unit yang dikerahkan dari pangkalan ini, terutama pesawat Orion milik Australia dan pesawat Orion milik New Zealand, tapi ada juga pesawat P8 Poseidon milik AS dan sejumlah pesawat awam yang terlibat pencarian," terangnya.
"Sementara pesawat-pesawat ini dilengkapi teknologi canggih, sebahagian besar pencarian sebenarnya mengandalkan visual, dengan mata manusia, lelaki dan wanita yang mampu melihat hamparan laut dan berusaha mencari dan mengambil setiap serpihan atau puing yang mungkin berkaitan dengan hilangnya pesawat," tambah Truss. detikNews
No comments:
Post a Comment