19/8/14
Pernyataan kontroversial seorang ulama dari Mesir telah menjadi berita
utama pada mingguini setelah dia mengeluarkan satu fatwa (perintah
agama) yang memungkinkan seorang lelaki untuk mengintip wanita yang akan
menjadi isterinya ketika mandi bahkan sebelum mereka menikah.
Dalam sebuah video, ulama Salafi Usamah al-Qawsi mengatakan lelaki dapat "bersembunyi" sambil mengintip wanita yang akan dinikahinya itu ketika sedang mandi, seperti dilansir stesyen televisyen Al Arabiya, Isnin (18/8).
"Jika anda benar-benar jujur dan ingin menikah dengan wanita itu, Anda boleh bersembunyi dan mengintip dia secara diam-diam, melihat hal-hal yang dia tidak akan biarkan anda lihat sebelum menikahinya, maka dapat diterima asalkan niat anda murni," kata Qawsi dalam sebuah video.
"Salah satu sahabat Nabi melakukan itu. Beberapa orang menentangnya dan mengatakan kepadanya: 'Bagaimana anda melakukan itu ketika anda salah satu dari sahabat Nabi?" ujar Qawsi. "Lalu Nabi menjawab: 'Jika anda dapat melihat sesuatu yang akan membuat anda ingin menikahinya kemudian maka lakukanlah'" jelas dia.
Dalam Islam, seorang wanita dilarang untuk menunjukkan bahagian-bahagian tubuhnya selain tangan dan muka kepada laki-laki, selain suaminya, atau anggota muhrimnya ."
Tapi fatwanya itu dengan cepat ditolak oleh Menteri Agama Mesir Mohammad Mukhtar.
"Ini adalah hal yang akan kita katakan kepadanya dan orang-orang seperti dia, di mana kemuliaan dan maskuliniti dalam melihat seorang wanita mandi?" ujar Mukhtar.
"Apakah anda membiarkan ini terjadi pada anak anda? Jika itu tidak masalah dengan anda maka tidak dengan masyarakat konservatif, warga muslim dan Kristian yang beradab, di mana mereka tidak menyetujui itu. Selain itu, Islam mengajarkan bahawa kesopanan harus ada dalam kehidupan kita dan semua agama setuju akan hal itu," kata Mukhtar.
Ini bukan pertama kalinya seorang ulama Salafi telah menyebabkan kontroversi di Mesir.
Pada puncak turnamen sepak bola internasional Piala Dunia pada Jun lalu, seorang ulama Mesir beraliran ultra-konservatif mengatakan menonton pertandingan sepak bola tidak dapat diterima dalam Islam kerana itu merupakan gangguan dan dapat menghancurkan bangsa.
Yasser Borhami, anggota pengasas gerakan Salafi utama di Mesir, Call Salafi (Seruan Salafi), mengatakan menghabiskan waktu dengan menonton pertandingan sepak bola adalah "bencana yang membuat saya sangat marah".
Dia mengatakan hal itu dapat menyebabkan gangguan dari tugas keagamaan dan duniawi, dan akhirnya menyebabkan "kehancuran bangsa dan rakyat."
Namun, pernyataannya itu memicu kecaman, pada saat ramai warga Mesir terpaku pada televisyen untuk menonton Piala Dunia di pagi hari kerana perbedaan waktu dengan Brazil.
Dalam sebuah video, ulama Salafi Usamah al-Qawsi mengatakan lelaki dapat "bersembunyi" sambil mengintip wanita yang akan dinikahinya itu ketika sedang mandi, seperti dilansir stesyen televisyen Al Arabiya, Isnin (18/8).
"Jika anda benar-benar jujur dan ingin menikah dengan wanita itu, Anda boleh bersembunyi dan mengintip dia secara diam-diam, melihat hal-hal yang dia tidak akan biarkan anda lihat sebelum menikahinya, maka dapat diterima asalkan niat anda murni," kata Qawsi dalam sebuah video.
"Salah satu sahabat Nabi melakukan itu. Beberapa orang menentangnya dan mengatakan kepadanya: 'Bagaimana anda melakukan itu ketika anda salah satu dari sahabat Nabi?" ujar Qawsi. "Lalu Nabi menjawab: 'Jika anda dapat melihat sesuatu yang akan membuat anda ingin menikahinya kemudian maka lakukanlah'" jelas dia.
Dalam Islam, seorang wanita dilarang untuk menunjukkan bahagian-bahagian tubuhnya selain tangan dan muka kepada laki-laki, selain suaminya, atau anggota muhrimnya ."
Tapi fatwanya itu dengan cepat ditolak oleh Menteri Agama Mesir Mohammad Mukhtar.
"Ini adalah hal yang akan kita katakan kepadanya dan orang-orang seperti dia, di mana kemuliaan dan maskuliniti dalam melihat seorang wanita mandi?" ujar Mukhtar.
"Apakah anda membiarkan ini terjadi pada anak anda? Jika itu tidak masalah dengan anda maka tidak dengan masyarakat konservatif, warga muslim dan Kristian yang beradab, di mana mereka tidak menyetujui itu. Selain itu, Islam mengajarkan bahawa kesopanan harus ada dalam kehidupan kita dan semua agama setuju akan hal itu," kata Mukhtar.
Ini bukan pertama kalinya seorang ulama Salafi telah menyebabkan kontroversi di Mesir.
Pada puncak turnamen sepak bola internasional Piala Dunia pada Jun lalu, seorang ulama Mesir beraliran ultra-konservatif mengatakan menonton pertandingan sepak bola tidak dapat diterima dalam Islam kerana itu merupakan gangguan dan dapat menghancurkan bangsa.
Yasser Borhami, anggota pengasas gerakan Salafi utama di Mesir, Call Salafi (Seruan Salafi), mengatakan menghabiskan waktu dengan menonton pertandingan sepak bola adalah "bencana yang membuat saya sangat marah".
Dia mengatakan hal itu dapat menyebabkan gangguan dari tugas keagamaan dan duniawi, dan akhirnya menyebabkan "kehancuran bangsa dan rakyat."
Namun, pernyataannya itu memicu kecaman, pada saat ramai warga Mesir terpaku pada televisyen untuk menonton Piala Dunia di pagi hari kerana perbedaan waktu dengan Brazil.
sumber:merdeka.com
No comments:
Post a Comment