Pejuang suku Yaman
KIBLAT.NET, Marib – Suku-suku provinsi Marib, Yaman,
baru-baru ini mendirikan kamp militer bersama di sepanjang perbatasan
wilayah. Kamp-kamp itu akan diisi ratusan pejuang dari suku-suku di
provinsi tersebut..
Dilansir dari ardalrebat.net, Senin (19/01), suku-suku di distrik Murad provinsi Marib telah mendirikan tenda-tenda militer. Hal itu dalam rangka menyambut ratusan pejuang suku yang hendak bergabung melindungi wilayah Marib dari ancaman Houtsi.
Syaikh Abdul Wahid Al-Qabli, pemuka suku di distrik Murad, menegaskan kepada televisi Wishal bahwa para pejuang suku telah berniat kuat mendirikan kamp-kamp militer di sepanjang perbatasan provinsi Marib. Kamp-kamp itu untuk melindungi provinsi Yaman yang kaya sumber minyak itu dari ancaman musuh.
Pemuka suku lainnya, Syaikh Al-Qarda’i, menegaskan bahwa putra suku tidak akan berpangku tangan melihat kejahatan-kejahatan yang dilakukan pemberontak Syiah Houtsi. Mereka akan terus bekerja sama dengan putra-putra suku lainnya untuk menghadapi pemberontak Syiah tersebut.
Dalam konteks terkait, suku-suku di provinsi Shibwa dan Marib menghentikan semua operasi pengolahan minyak dan gas. Hal itu dilakukan sebagai protes atas penculikan DR. Ahmad Iwadh bin Mubarak, direktur kantor kepresidenan, oleh Syiah Houtsi.
Suku-suku di provinsi Marib beberapa minggu terakhir memobilisasi pejuangnya untuk melindungi provinsi tersebut dari serangan Syiah Houtsi. Terlebih, setelah pemimpin Houtsi mengancam akan menyerbu provinsi kaya minyak itu.
Sumber: ardalrebat.net
Penulis: Hunef
Dilansir dari ardalrebat.net, Senin (19/01), suku-suku di distrik Murad provinsi Marib telah mendirikan tenda-tenda militer. Hal itu dalam rangka menyambut ratusan pejuang suku yang hendak bergabung melindungi wilayah Marib dari ancaman Houtsi.
Syaikh Abdul Wahid Al-Qabli, pemuka suku di distrik Murad, menegaskan kepada televisi Wishal bahwa para pejuang suku telah berniat kuat mendirikan kamp-kamp militer di sepanjang perbatasan provinsi Marib. Kamp-kamp itu untuk melindungi provinsi Yaman yang kaya sumber minyak itu dari ancaman musuh.
Pemuka suku lainnya, Syaikh Al-Qarda’i, menegaskan bahwa putra suku tidak akan berpangku tangan melihat kejahatan-kejahatan yang dilakukan pemberontak Syiah Houtsi. Mereka akan terus bekerja sama dengan putra-putra suku lainnya untuk menghadapi pemberontak Syiah tersebut.
Dalam konteks terkait, suku-suku di provinsi Shibwa dan Marib menghentikan semua operasi pengolahan minyak dan gas. Hal itu dilakukan sebagai protes atas penculikan DR. Ahmad Iwadh bin Mubarak, direktur kantor kepresidenan, oleh Syiah Houtsi.
Suku-suku di provinsi Marib beberapa minggu terakhir memobilisasi pejuangnya untuk melindungi provinsi tersebut dari serangan Syiah Houtsi. Terlebih, setelah pemimpin Houtsi mengancam akan menyerbu provinsi kaya minyak itu.
Sumber: ardalrebat.net
Penulis: Hunef
No comments:
Post a Comment