Ambil perhatian cukai senyap petrol, diesel RM633 juta

HARAKAHDAILY 

KUALA LUMPUR: Pengumuman harga RON95 pada RM1.91 seliter dan diesel pada RM1.93 seliter oleh Kerajaan Persekutuan berkuatkuasa hari ini mengesahkan bahawa pengiraan harga RON95 dan diesel yang dibuat oleh PKR selama ini adalah tepat.

Naib Presiden PKR, Rafizi Ramli berkata pihaknya telah mengambil langkah mengumumkan terlebih dahulu harga RON95 dan diesel mengikut harga pasaran dan formula jaminan keuntungan dan bayaran kos kepada syarikat minyak untuk memastikan Kerajaan Persekutuan tidak berdolak dalih dalam menurunkan harga minyak.

"Semalam pada jam 11.30 pagi, saya telah mengeluarkan kenyataan bahawa harga RON95 mengikut formula purata bulanan adalah RM1.91 seliter dan diesel adalah RM1.94 seliter," ujarnya dalam satu kenyataan.

Katanya, harga itu tepat seperti yang diumumkan oleh Kerajaan Persekutuan lewat malam semalam yang sekaligus mengesahkan bahawa kaedah dan pengiraan PKR adalah tepat seperti formula yang ditetapkan Kerajaan Persekutuan.

Lebih penting lagi, ujar beliau ia juga mengesahkan bahawa kiraan jumlah cukai yang dikutip secara senyap (hidden tax) akibat harga yang dibayar lebih tinggi dari harga pasaran juga adalah tepat.

Maka, tambah beliau pendedahan PKR bahawa bagi bulan Disember 2014 Kerajaan Persekutuan telah mengutip cukai petrol dan diesel secara senyap sebanyak RM633 juta perlu diberi perhatian serius oleh rakyat.

"Keadaan ini dijangka berterusan dalam keadaan harga minyak mentah dunia terus jatuh dan perubahan harga hanya dilakukan sekali sebulan seperti yang diamalkan Kerajaan Persekutuan," ujarnya lagi.

Akibatnya, kata beliau Kerajaan Persekutuan akan mengutip cukai pada purata RM400 juta sebulan dan boleh mencecah berbilion ringgit dalam tahun 2015.

Justeru, beliau sangat khuatir durian runtuh dalam bentuk cukai yang dikutip secara senyap ini akan dibelanjakan sewenang-wenangnya oleh Kerajaan Persekutuan apabila ia dimasukkan di dalam akaun pendapatan yang sama iaitu wang disatukan.

Menurutnya, dalam tempoh satu tahun akan datang, harga minyak berkemungkinan akan naik kembali sekiranya pasaran minyak mentah dunia pulih dan ekonomi dunia kembali rancak.

Pada ketika itu, kata beliau rakyat terpaksa berdepan dengan kenaikan harga minyak dan kenaikan harga barang.

Tambahnya, tindakan Kerajaan Persekutuan menghapuskan subsidi menyebabkan rakyat bakal terdedah kepada kenaikan mendadak harga petrol dan diesel.

Katanya lagi, Kerajaan Persekutuan pula akan memberi alasan subsidi terlalu mahal dan tidak mampu ditanggung sedangkan berbilion ringgit cukai petrol dan diesel yang dikutip selama ini telah dibelanjakan bagi projek-projek besar.

Oleh yang demikian, beliu mendesak supaya satu akta digubal segera untuk memastikan sebarang kutipan cukai akibat dari perbezaan harga yang ditetapkan oleh Kerajaan Persekutuan dan harga pasaran (seperti yang berlaku sekarang) diasingkan dan dikumpul di dalam satu Tabung Pengimbang Harga Minyak.

"Dana dari Tabung Pengimbang Harga Minyak ini hanya boleh digunakan untuk menstabilkan harga petrol dan diesel untuk melindungi rakyat dari kenaikan mendadak harga petrol dan diesel apabila harga minyak mentah kembali pulih ke paras lama," ujarnya.

Katanya, dana RM633 juta yang dikutip dalam Disember 2014 perlulah segera diasingkan dan dimasukkan di dalam tabung sedemikian sementara satu akta digubal dan dikuatkuasa serta merta.

"Saya akan menggubal akta tersebut sebagai inisiatif rang undang-undang persendirian (private member bill) untuk diangkat ke Dewan Rakyat dalam sessi akan datang yang bermula Mac 2015 nanti," katanya yang juga Ahli Parlimen Pandan.

Rafizi berkata, beliau sedia bekerjasama dengan mana-mana Ahli Parlimen Barisan Nasional untuk memastikan rang undang-undang Tabung Pengimbang Harga Minyak ini dapat diluluskan Dewan Rakyat.

- HARAKAHDAILY 1/1/2015

01 Januari 2015 Kesalahan Kalendar Masihi Dicatat oleh ustazcyber di 8:01:00 PG Pimpinan tertinggi umat Kristian Katolik sedunia sebelum Paus Fransiskus, yaitu Paus Benediktus XVI pernah menegaskan jika seluruh sistem penanggalan Masehi itu salah. Sebab itu, Yesus sesungguhnya tidak lahir pada 25 Desember dan Tahun Baru pun salah hari. “Kesalahan” itu dilakukan oleh seorang rahib abad ke-6 Masehi bernama Dionysius Exiguus atau juga dikenal sebagai ‘Dennis the Small’. Itu diucapan Paus Benediktus XVI dalam buku “Yesus of Nazareth: The Infancy Narratives” yang dirilis pada Novemmber 2012. “Perhitungan awal dari kalender kita –berdasarkan pada kelahiran Yesus– dibuat oleh Dionysius Exiguus, yang membuat kesalahan dalam perhitungannya sebanyak beberapa tahun,” tulis Paus, yang mencetak perdana bukunya sebanyak satu juta eksemplar untuk dijual ke seluruh dunia. “Tanggal lahir Yesus yang sebenarnya lebih awal beberapa tahun,” tulisnya dibuku itu, sebagaimana dikutip The Telegraph...lagi (EM) Sebenarnya, pernyataan bahwa sistem perhitungan kalender Masehi didasarkan pada premis yang salah, bukan barang baru. Banyak sejarawan yang sudah menyatakan Yesus diyakini lahir antara tahun 7 SM dan tahun 2 SM. “Tetapi, fakta kesalahan ini diungkap oleh seorang Paus, tokoh Dunia Kristian paling terkemuka sedunia, pemimpin satu juta umat Katolik, adalah suatu hal yang sangat menyolok mata, “ demikian The Telegraph. Dalam bukunya tersebut, Paus Benediktus XVI dengan kritis juga mempertanyakan tradisi-tradisi yang muncul dalam tradisi perayaan Natal, seperti rusa, keledai dan binatang-binatang lainnya dalam kisah kelahiran Yesus, yang menurutnya sebenarnya tidak ada. Paus Benediktus XVI juga mengangkat perdebatan mengenai tempat kelahiran Yesus, yang menurut sebagian orang di Nazareth dan sebagian lain di Betlehem (Bait Lahim), yang keduanya terletak di Palestina. “Di Bibel tidak ada refensi yang menyebukan kapan dia dilahirkan –semua yang kita tahu hanyalah dia dilahirkan pada masa Herod yang Agung, yang wafat sebelum 1M,” katanya Barton kepada Daily Telegraph. “Sudah sejak lama diduga bahwa Yesus dilahirkan sebelum 1M. Tidak seorang pun yang tahu kepastiannya.” Nah, jika Natal 25 Desember saja salah perhitungan, maka demikian pula dengan momentum pergantian tahun masehi. Apa yang dirayakan dengan pergantian tahun masehi selain merayakan ritual kaum pagan untuk menyembah Dewa Janus? (EM)

Copy and WIN : http://bit.ly/copy_win

01 Januari 2015 Kesalahan Kalendar Masihi Dicatat oleh ustazcyber di 8:01:00 PG Pimpinan tertinggi umat Kristian Katolik sedunia sebelum Paus Fransiskus, yaitu Paus Benediktus XVI pernah menegaskan jika seluruh sistem penanggalan Masehi itu salah. Sebab itu, Yesus sesungguhnya tidak lahir pada 25 Desember dan Tahun Baru pun salah hari. “Kesalahan” itu dilakukan oleh seorang rahib abad ke-6 Masehi bernama Dionysius Exiguus atau juga dikenal sebagai ‘Dennis the Small’. Itu diucapan Paus Benediktus XVI dalam buku “Yesus of Nazareth: The Infancy Narratives” yang dirilis pada Novemmber 2012. “Perhitungan awal dari kalender kita –berdasarkan pada kelahiran Yesus– dibuat oleh Dionysius Exiguus, yang membuat kesalahan dalam perhitungannya sebanyak beberapa tahun,” tulis Paus, yang mencetak perdana bukunya sebanyak satu juta eksemplar untuk dijual ke seluruh dunia. “Tanggal lahir Yesus yang sebenarnya lebih awal beberapa tahun,” tulisnya dibuku itu, sebagaimana dikutip The Telegraph...lagi (EM) Sebenarnya, pernyataan bahwa sistem perhitungan kalender Masehi didasarkan pada premis yang salah, bukan barang baru. Banyak sejarawan yang sudah menyatakan Yesus diyakini lahir antara tahun 7 SM dan tahun 2 SM. “Tetapi, fakta kesalahan ini diungkap oleh seorang Paus, tokoh Dunia Kristian paling terkemuka sedunia, pemimpin satu juta umat Katolik, adalah suatu hal yang sangat menyolok mata, “ demikian The Telegraph. Dalam bukunya tersebut, Paus Benediktus XVI dengan kritis juga mempertanyakan tradisi-tradisi yang muncul dalam tradisi perayaan Natal, seperti rusa, keledai dan binatang-binatang lainnya dalam kisah kelahiran Yesus, yang menurutnya sebenarnya tidak ada. Paus Benediktus XVI juga mengangkat perdebatan mengenai tempat kelahiran Yesus, yang menurut sebagian orang di Nazareth dan sebagian lain di Betlehem (Bait Lahim), yang keduanya terletak di Palestina. “Di Bibel tidak ada refensi yang menyebukan kapan dia dilahirkan –semua yang kita tahu hanyalah dia dilahirkan pada masa Herod yang Agung, yang wafat sebelum 1M,” katanya Barton kepada Daily Telegraph. “Sudah sejak lama diduga bahwa Yesus dilahirkan sebelum 1M. Tidak seorang pun yang tahu kepastiannya.” Nah, jika Natal 25 Desember saja salah perhitungan, maka demikian pula dengan momentum pergantian tahun masehi. Apa yang dirayakan dengan pergantian tahun masehi selain merayakan ritual kaum pagan untuk menyembah Dewa Janus? (EM)

Copy and WIN : http://bit.ly/copy_win

01 Januari 2015 Kesalahan Kalendar Masihi Dicatat oleh ustazcyber di 8:01:00 PG Pimpinan tertinggi umat Kristian Katolik sedunia sebelum Paus Fransiskus, yaitu Paus Benediktus XVI pernah menegaskan jika seluruh sistem penanggalan Masehi itu salah. Sebab itu, Yesus sesungguhnya tidak lahir pada 25 Desember dan Tahun Baru pun salah hari. “Kesalahan” itu dilakukan oleh seorang rahib abad ke-6 Masehi bernama Dionysius Exiguus atau juga dikenal sebagai ‘Dennis the Small’. Itu diucapan Paus Benediktus XVI dalam buku “Yesus of Nazareth: The Infancy Narratives” yang dirilis pada Novemmber 2012. “Perhitungan awal dari kalender kita –berdasarkan pada kelahiran Yesus– dibuat oleh Dionysius Exiguus, yang membuat kesalahan dalam perhitungannya sebanyak beberapa tahun,” tulis Paus, yang mencetak perdana bukunya sebanyak satu juta eksemplar untuk dijual ke seluruh dunia. “Tanggal lahir Yesus yang sebenarnya lebih awal beberapa tahun,” tulisnya dibuku itu, sebagaimana dikutip The Telegraph...lagi (EM) Sebenarnya, pernyataan bahwa sistem perhitungan kalender Masehi didasarkan pada premis yang salah, bukan barang baru. Banyak sejarawan yang sudah menyatakan Yesus diyakini lahir antara tahun 7 SM dan tahun 2 SM. “Tetapi, fakta kesalahan ini diungkap oleh seorang Paus, tokoh Dunia Kristian paling terkemuka sedunia, pemimpin satu juta umat Katolik, adalah suatu hal yang sangat menyolok mata, “ demikian The Telegraph. Dalam bukunya tersebut, Paus Benediktus XVI dengan kritis juga mempertanyakan tradisi-tradisi yang muncul dalam tradisi perayaan Natal, seperti rusa, keledai dan binatang-binatang lainnya dalam kisah kelahiran Yesus, yang menurutnya sebenarnya tidak ada. Paus Benediktus XVI juga mengangkat perdebatan mengenai tempat kelahiran Yesus, yang menurut sebagian orang di Nazareth dan sebagian lain di Betlehem (Bait Lahim), yang keduanya terletak di Palestina. “Di Bibel tidak ada refensi yang menyebukan kapan dia dilahirkan –semua yang kita tahu hanyalah dia dilahirkan pada masa Herod yang Agung, yang wafat sebelum 1M,” katanya Barton kepada Daily Telegraph. “Sudah sejak lama diduga bahwa Yesus dilahirkan sebelum 1M. Tidak seorang pun yang tahu kepastiannya.” Nah, jika Natal 25 Desember saja salah perhitungan, maka demikian pula dengan momentum pergantian tahun masehi. Apa yang dirayakan dengan pergantian tahun masehi selain merayakan ritual kaum pagan untuk menyembah Dewa Janus? (EM)

Copy and WIN : http://bit.ly/copy_win