Kota Salqeen, Idlib setelah dibebaskan, dengan dakwah penuh hikmah warga Kota Salqeen pun mendukung tegaknya syariat Islam.
KIBLAT.NET, Idlib – Sejak mujahidin Suriah membebaskan Kota Salqin,
Provinsi Idlib dari tangan rezim Syiah Nushairiyah pada pertengahan
2012, kota ini telah mengalami beberapa kali pergantian pihak yang
mengendalikannya.
Salqin sempat dikuasai oleh ISIS pada akhir 2013, kemudian diambil
alih oleh faksi FSA sekuler setelah terjadinya fitnah pada awal 2014.
Pada bulan Ramadhan 2014 lalu, Salqeen beralih ke tangan Jabhah Nushrah
(JN) setelah menyebarnya kerusakan dan kejahatan di kota ini.
JN, didukung kelompok mujahidin Suriah lainnya pun menjalankan
administrasi pemerintahan di kota ini. Secara bertahap mereka memulai
program dakwah dan pemberlakuan Hukum Islam di kota ini.
Untuk wanita, kewajiban mengenakan pakaian sesuai syar’i telah
diberlakukan walau belum sampai pada penggunaan Niqab. Sebelumnya,
wanita di daerah tersebut kerap memakai busana yang melanggar
aturan Syariat.
Penegakan Syariat di kota ini bukan tanpa halangan. awalnya, sempat
terjadi penolakan. Kaum wanita menggelar demonstrasi penolakan kewajiban
memakai pakaian yang sesuai Syariat. Tetapi Alhamdulillah, mereka
kemudian bisa menerima kewajiban tersebut setelah diadakan dakwah dan
program tarbiyah Muslimah yang intensif di kota yang terletak di utara
Provinsi Idlib ini.
Sementara, bagi kaum pria, mereka diwajibkan untuk mengikuti shalat
lima waktu di Masjid Jami’. Seluruh toko dan beragam jenis kegiatan
dihentikan ketika waktu shalat tiba.
Abu Ali, salah seorang pedagang manisan di kota Salqin menuturkan,
bahwa mereka menerima kewajiban ini dengan kesadaran. “Ini adalah
panggilan Agama,” ujarnya kepada Kontributor Bumisyam Shakirullah di
Suriah, Selasa (23/12).
Sebelumnya Abu Ali dan kawan-kawannya mengaku, mereka lebih suka
shalat sendiri-sendiri, sehingga ada toko yang tutup dan ada yang masih
buka, seakan tidak menghiraukan panggilan adzan. Sekarang semua sudah
harus ke Masjid dan meninggalkan segala usaha dan aktivitas
masing-masing begitu waktu shalat tiba dan adzan berkumandang.
Mahmud, seorang penjaga toko bahan harian, menuturkan sejak Mujahidin
yang dipimpin Jabhah Nushrah mengambil alih Kota Salqin, keadaan
berubah menjadi lebih baik.
“Kota ini menjadi aman dan pelaksanaan Syariat semisal kewajiban shalat berjamaah diterima warga dengan kesadaran,” tuturnya.
Mahmud sendiri mengaku, dia sebelumnya seperti tidak memiliki Dien
(Islam). Tapi dia berharap Mujahidin yang dipimpin Jabhah Nushrah terus
melaksanakan program Syariat ini dengan hikmah dan lemah lembut.
Tentu peristiwa ini adalah hal yang menakjubkan di Bumi Syam Suriah.
Tak mereka bayangkan sebelumnya, karena bagaimana dulu rezim Bashar
Assad melarang segala praktik Syariat dengan benar dan memerangi Islam.
Kini di beberapa wilayah Bumi Syam Suriah, Syariat Allah secara
bertahap dilaksanakan dengan Hikmah oleh para pembelanya dan dengan
keikhlasan kaum Muslimin menerimanya.
Bahkan seorang pandai besi di Kota Salqeen bernama Wa’el ini pun
mengungkapkan rasa nyaman dan amannya sekarang. “Sekarang kita aman dan
keadaan lebih baik, bahkan dibandingkan ketika rezim berkuasa,” ungkap
Wa’el.
Syaikh DR Abdullah Al-Muhaysini, seorang ideolog dan da’i di kalangan
Mujahidin, mengatakan, “Suriah sekarang telah berubah, dari Suriah-nya
Asad menjadi Suriah yang berupaya menegakkan hukum-hukum Allah, dari
berlakunya hukum batil dan zalimnya partai Ba’ats, Syiah Nushairi,
menjadi hukum Islam yang tinggi lagi adil.”
Tentu ini hanya sedikit di antara sekian banyak upaya pelaksanaan
Syariat Islam yang begitu luas. Tak hanya mengatur satu sisi, tapi
meliputi banyak aspek kehidupan. Tak cuma terbatas pada pelaksanaan cara
berpakaian dan shalat berjamaah di Masjid.
Aspek lainnya seperti pemberantasan kriminalitas, hukum pidana, dan
lainnya, juga tak lepas dari penanganan yang tengah diupayakan Mujahidin
yang saat ini semakin intens berjuang membebaskan wilayah-wilayah
lainnya dari rezim.
Semoga Allah memudahkan pelaksaan Syariat di wilayah-wilayah yang
telah dibebaskan oleh Mujahidin dan semoga Allah memberi kemenangan dan
membebaskan wilayah-wilayah berikutnya dari tangan rezim Nushairi.
Seperti kemenangan terbaru di Lembah Dhaif dan Hamidiyah, dua pangkalan
militer strategis di provinsi Idlib yang berhasil dibebaskan dan direbut
oleh Mujahidin dari pasukan rezim Assad.
Reporter: Shakirullah (Kontributor BumiSyam di Suriah)
Editor: Fajar Shadiq
No comments:
Post a Comment