Cover laporan yang dirilis dua organisasi HAM yang bekerja di Suriah (Al-Jazera)
KIBLAT.NET, Damaskus – Dua lembaga Hak Asasi Manusia yang bekerja di
Suriah, Syrian Network For Human Rights dan Euromid Observer For Human
Rights, Rabu (18/02), merilisi laporan bersama yang menegaskan bahwa
rezim Suriah telah membakar 82 orang hingga tewas sejak dimulainya
revolusi pada 2011 silam. Dua organisasi itu mengutuk sikap
internasional dan media yang bungkam menyaksikan pembantaian itu, yang
berbeda dengan sikap mereka terhadap Daulah Islamiyah.
Dilansir dari Al-Jazeera, laporan itu menyebutkan bahwa rezim mengelak tuduhan membakar manusia hidup-hidup. Situs-situs online pro rezim juga menyebut pembantaian itu hanya bualan.
Begitu juga, televisi dan media rezim tidak menampilkan gambar kekejaman tersebut. Akan tetapi, tambah laporan tersebut, foto-foto pembantaian tersebut berhasil diabadikan oleh keluarga korban dan aktivis lokal.
Laporan yang dilansir banyak media itu menegaskan, berdasarkan bukti dan dokumen, bahwa pasukan Suriah dari militer dan keamanan serta milisi-milisi pendukung telah membakar 82 orang. Maksudnya, ke-82 orang itu dibakar hidup-hidup hingga tewas.
“47 dari korban itu adalah warga sipil, termasuk 18 anak-anak dan tujuh wanita, sementara 35 lainnya pejuang oposisi bersenjata. Kekejaman ini terjadi sejak awal revolusi pada pertengahan tahun 2011 silam,” tulis laporan tersebut, seperti dilansir Al-Jazeera.
Al-Jazeera mengatakan, statistik laporan tersebut melihatkan bahwa pembantaian tersebut dilakukan secara sistematis. Militer rezim melakukan itu dengan cara yang sama di kota-kota di Suriah selama empat tahun ini.
Kasus pembantaian kejih itu paling banyak terjadi di provinsi Hama. Sebanyak 38 orang dibakar hidup-hidup hingga tewas. Selanjutnya di provinsi Dier Zour, pedesaan Damaskus, Homs, Turtuz, Latakia dan Daraa.
Tidak hanya itu, laporan tersebut melihatkan militer Suriah membakar jasad-jasad warga Suriah setelah dibunuh. Jumlah mereka mencapai 773 jasad, termasuk di antaranya 146 wanita dan 69 anak-anak.
Sumber: Al-Jazeera
Penulis: Hunef Ibrahim
Dilansir dari Al-Jazeera, laporan itu menyebutkan bahwa rezim mengelak tuduhan membakar manusia hidup-hidup. Situs-situs online pro rezim juga menyebut pembantaian itu hanya bualan.
Begitu juga, televisi dan media rezim tidak menampilkan gambar kekejaman tersebut. Akan tetapi, tambah laporan tersebut, foto-foto pembantaian tersebut berhasil diabadikan oleh keluarga korban dan aktivis lokal.
Laporan yang dilansir banyak media itu menegaskan, berdasarkan bukti dan dokumen, bahwa pasukan Suriah dari militer dan keamanan serta milisi-milisi pendukung telah membakar 82 orang. Maksudnya, ke-82 orang itu dibakar hidup-hidup hingga tewas.
“47 dari korban itu adalah warga sipil, termasuk 18 anak-anak dan tujuh wanita, sementara 35 lainnya pejuang oposisi bersenjata. Kekejaman ini terjadi sejak awal revolusi pada pertengahan tahun 2011 silam,” tulis laporan tersebut, seperti dilansir Al-Jazeera.
Al-Jazeera mengatakan, statistik laporan tersebut melihatkan bahwa pembantaian tersebut dilakukan secara sistematis. Militer rezim melakukan itu dengan cara yang sama di kota-kota di Suriah selama empat tahun ini.
Kasus pembantaian kejih itu paling banyak terjadi di provinsi Hama. Sebanyak 38 orang dibakar hidup-hidup hingga tewas. Selanjutnya di provinsi Dier Zour, pedesaan Damaskus, Homs, Turtuz, Latakia dan Daraa.
Tidak hanya itu, laporan tersebut melihatkan militer Suriah membakar jasad-jasad warga Suriah setelah dibunuh. Jumlah mereka mencapai 773 jasad, termasuk di antaranya 146 wanita dan 69 anak-anak.
Sumber: Al-Jazeera
Penulis: Hunef Ibrahim
No comments:
Post a Comment