Mujahidin di desa Rityan
KIBLAT.NET, Aleppo – Mujahidin Suriah kembali berhasil mengontrol
penuh kota Rityan di Aleppo utara pada Rabu (18/02). Desa itu diduduki
militer Suriah dan milisi-milisi pendukungnya selama sehari.
Kantor berita Al-Jazeera melaporkan, pejuang juga menawan puluhan tentara Suriah dalam pertempuran tersebut. Sementara puluhan lainnya berhasil dibunuh.
Sebagaimana diberitakan, militer Suriah dengan didukung milisi Syiah Hizbullah Lebanon dan milisi bayaran dari Iran dan Afghanistan pada Selasa lalu (17/02) menyusup dan menduduki kota Rityan. Sehingga terjadi pertempuran sengit antara mujahidin dan militer rezim meletus sepanjang Selasa itu.
Faksi-faksi mujahidin yang berada di Aleppo, seperti Jabhah Syamiyah dan Jabhah Nusrah, saling berjibaku menghalau serangan tersebut. Serangan rezim kali ini sangat mengejutkan mujahidin karena diluncurkan pada dini hari. Selain itu, pagi itu kabut musim dingin menyelimuti kota Aleppo.
Mujahidin berhasil memukul mundur militer rezim dari desa Rityan. Desa itu pun kembali berhasil dari keberadaan tentara Suriah. Sementara warga desa telah mengungsi untuk menghindari pertempuran.
Sebelumnya, dua desa lainnya juga berhasil direbut kembali oleh mujahidin. Militer Suriah gagal total merebut wilayah strategis di utara Aleppo tersebut.
Sementara itu, brigade Faliq Syam mengumumkan menawan belasan tentara rezim selama pertempuran tersebut. Lembaga pengawas HAM Suriah mengonfirmasi bahwa sedikitnya 15 tentara rezim tertawan. Mereka ditawan di daerah perkebunan desa Rityan.
Aktivis mengatakan bahwa serangan besar-besaran yang dilakukan militer Suriah itu untuk memutus jalur yang menghubungkan wilayah mujahidin di Aleppo dengan wilayah perbatasan Turki. Mereka berupaya memblokade wilayah mujahidin di Aleppo.
Pertempuran sengit di Aleppo dalam dua hari terakhir ini menimbulkan puluhan korban tewas, baik dari pihak mujahidin maupun dari pihak rezim. Namun, jumlah korban mujahidin lebih sedikit daripada korban tentara Suriah.
Menurut laporan Jabhah Syamiyah, sebanyak 190 tentara musuh tewas selama pertempuran tersebut. Mereka terdiri dari tentara nasional Suriah, milisi Syiah Hizbullah Lebanon dan milisi bayaran dari Afghanistan dan Iran.
Sumber: Al-Jazeera
Penulis: Hunef Ibrahim
Kantor berita Al-Jazeera melaporkan, pejuang juga menawan puluhan tentara Suriah dalam pertempuran tersebut. Sementara puluhan lainnya berhasil dibunuh.
Sebagaimana diberitakan, militer Suriah dengan didukung milisi Syiah Hizbullah Lebanon dan milisi bayaran dari Iran dan Afghanistan pada Selasa lalu (17/02) menyusup dan menduduki kota Rityan. Sehingga terjadi pertempuran sengit antara mujahidin dan militer rezim meletus sepanjang Selasa itu.
Faksi-faksi mujahidin yang berada di Aleppo, seperti Jabhah Syamiyah dan Jabhah Nusrah, saling berjibaku menghalau serangan tersebut. Serangan rezim kali ini sangat mengejutkan mujahidin karena diluncurkan pada dini hari. Selain itu, pagi itu kabut musim dingin menyelimuti kota Aleppo.
Mujahidin berhasil memukul mundur militer rezim dari desa Rityan. Desa itu pun kembali berhasil dari keberadaan tentara Suriah. Sementara warga desa telah mengungsi untuk menghindari pertempuran.
Sebelumnya, dua desa lainnya juga berhasil direbut kembali oleh mujahidin. Militer Suriah gagal total merebut wilayah strategis di utara Aleppo tersebut.
Sementara itu, brigade Faliq Syam mengumumkan menawan belasan tentara rezim selama pertempuran tersebut. Lembaga pengawas HAM Suriah mengonfirmasi bahwa sedikitnya 15 tentara rezim tertawan. Mereka ditawan di daerah perkebunan desa Rityan.
Aktivis mengatakan bahwa serangan besar-besaran yang dilakukan militer Suriah itu untuk memutus jalur yang menghubungkan wilayah mujahidin di Aleppo dengan wilayah perbatasan Turki. Mereka berupaya memblokade wilayah mujahidin di Aleppo.
Pertempuran sengit di Aleppo dalam dua hari terakhir ini menimbulkan puluhan korban tewas, baik dari pihak mujahidin maupun dari pihak rezim. Namun, jumlah korban mujahidin lebih sedikit daripada korban tentara Suriah.
Menurut laporan Jabhah Syamiyah, sebanyak 190 tentara musuh tewas selama pertempuran tersebut. Mereka terdiri dari tentara nasional Suriah, milisi Syiah Hizbullah Lebanon dan milisi bayaran dari Afghanistan dan Iran.
Sumber: Al-Jazeera
Penulis: Hunef Ibrahim
No comments:
Post a Comment