Radio Suara Rakyat FM

 

 

Abu Yusuf untuk Al-Mustaqbal Channel

Dalam sebuah video yang dirilis pada hari Selasa oleh Kekhilafahan, dua orang agen Rusia bersaksi bahwa mereka telah berusaha untuk memata-matai para mujahidin, menyusup jaringan komputer mereka, dan membunuh para pemimpin mujahidin. Kemudian seorang anak laki-laki berambut panjang dengan tenang menembak kepala mereka dari belakang dengan pistol. Allahu Akbar!

Pertama agen Rusia yang diduga diidentifikasi sebagai Jambulat Mamayev. Dia mengatakan bahwa dia adalah dari Kazakhstan dan ia dikirim untuk mengumpulkan informasi tentang Khilafah dan merupakan orang dekat salah satu petinggi Rusia. Orang kedua, Sergey Ashimov, mengatakan bahwa ia sebelumnya bekerja untuk FSB Rusia, pengganti KGB, dan dikirim untuk membunuh seorang pemimpin Khilafah, yang namanya disensor dalam video.

Anak yang melakukan eksekusi tampaknya adalah anak yang sama yang ditampilkan dalam rilisan pada bulan November 2014. Dalam video itu, yang menunjukkan orang-orang yang hijrah dari Kazakhstan, anak itu mengatakan bahwa namanya adalah “Abdullah” dan berbicara dalam bahasa Kazakh.

Di video berkualitas tinggi tersebut menunjukkan keseimbangan pelatihan agama dan militer untuk anak-anak mujahidin. Pendidikan dimulai dengan belajar bahasa Arab dan mempelajari Al-Quran di kelas. Setelah lulus, mereka bergabung dalam pelatihan senjata. Tampak anak-anak yang sedang belajar merakit dan menembak senapan Kalashnikov. Subhanallah!

Ditanya dalam bahasa Kazakh bagaimana ia melihat dirinya di masa depan, Abdullah, mengatakan, “Saya akan menjadi orang yang menyembelih kamu, hai orang-orang kafir. Saya akan menjadi mujahid, insya Allah.“

Pemerintah Kazakh belum menanggapi video yang dirilis pada hari Selasa ini, tetapi pihak berwenang bergerak cepat untuk menghapus video yang menunjukkan orang-orang Kazakhstan pada video rilisan November 2014. Kazakhstan memiliki undang-undang domestik tangguh yang melarang menyebarkan apa yang dianggap sebagai “propaganda ekstrimis,” dan pihak berwenang Kazakhstan bahkan menyebrang untuk menekan situs berita Kloop.kg di negara tetangga Kyrgyzstan untuk menghapus sebuah artikel publikasi tentang video yang dirilis pada November lalu oleh Kekhilafahan. Intinya, pemerintah Kazakhstan ingin menutup informasi bagi rakyatnya mengenai telah adanya Kekhilafahan.

Komite Keamanan Nasional Kazakhstan memperkirakan bahwa 300 warga Kazakh telah melakukan perjalanan ke Suriah untuk bergabung dengan Khilafah. Setidaknya setengah dari mereka diperkirakan wanita dan anak-anak. Dalam sebuah wawancara pada bulan Desember 2014, Erlan Idrissov, Menteri Kazakhstan Luar Negeri, mengatakan  bahwa salah satu kekhawatiran terbesar pemerintah adalah “kebangkitan ekstremisme kekerasan di Kazakhstan dan daerah sekitarnya” dan bagaimana “ekstremismi telah menyebar ke seluruh populasi. “

Video berakhir, dengan dinginnya, dengan mujahid muda laki-laki memegang tangannya dengan penuh kemenangan sebelum melangkahi mayat-mayat dan berjalan pergi. Dan sekali lagi, orang-orang kafir barat sangat ketakutan melihat video ini, melihat generasi emas kaum muslimin mulai tumbuh. Takbir! Allahu Akbar!