Ia pun menampik bila data-data yang dibongkar mujahidin itu hanyalah data-data usang dan tidak penting. (Baca: Hasil Retas Cybercaliphate Ungkap Skenario Perang Amerika Serikat di Indonesia)
“Itu data bagus,” kata Munarman saat diwawancara Panjimas.com dari ujung telepon, Rabu (14/1/2015).
Dari data-data yang terungkap, ternyata Amerika Serikat telah merencanakan persiapan perang hingga tahun 2030. Persiapan tersebut meliputi anggaran, strategi perang dan skenario perang di beberapa bagian belahan dunia.Amerika sudah bersiap perang, perencanaan mereka kita lihat dari dokumen-dokumen itu sampai tahun 2030
“Amerika sudah bersiap perang, perencanaan mereka kita lihat dari dokumen-dokumen itu sampai tahun 2030. Rencana mereka hingga tahun 2030 itu dilakukan dengan mempersiapkan strategi perang, skenario perang dan belanja peralatan perang.
Dari sini terlihat, Amerika melakukan dominasi dunia dengan menggunakan cara peperangan, menggunakan cara kekerasan,” ungkap Munarman.
Munarman memandang, ada dua alasan utama yang menjadi landasan Amerika Serikat berperang.
“pertama, penguasaan minyak dan gas bumi (SDA) supaya bisa mengontrol dunia. Kedua, faktor kebangkitan Islam. Jadi itulah alasan utama mereka berperang,” ujarnya.
Dan yang perlu diperhatikan menurut Munarman, bahwa faktor kebangkitan Islam yang dijadikan alasan utama Amerika Serikat berperang adalah proyek Global War on Terrorism.bahwa faktor kebangkitan Islam ini diwaspadai sebagai ancaman ke depan oleh Amerika Serikat. Nah, Amerika membahasakan kebangkitan Islam itu dengan terorisme
“Perlu digarisbawahi, bahwa faktor kebangkitan Islam ini diwaspadai sebagai ancaman ke depan oleh Amerika Serikat. Nah, Amerika membahasakan kebangkitan Islam itu dengan terorisme. Kalau kita hubungan dengan dokumen National Intelligence Council (NIC) yang juga perencanaannya sampai tahun 2030 ya jelas mereka sangat takut dengan munculnya kekuatan baru, terutama kekuatan Islam,” ungkapnya.
Selain itu, Munarman juga membeberkan strategi AS yang telah menggunakan kampanye psikologi masa melalui media dan jejaring sosial. [AW]
No comments:
Post a Comment