Ustaz Umar Tilmisani rahimahullah berkata:
“Apabila melakukan teguran, Imam syahid Al-Banna menuturkan kata-kata teguran yang lemah lembut dengan suara yang halus dan tidak dengan nada yang tinggi. Beliau akan menegur kesalahan dan menyatakan kesalahan tanpa menyakiti atau mengguris hati ikhwah.”
“Di saat senang, beliau memanggilku dengan namaku sahaja… Wahai Umar.”
“Namun, apabila ada sesuatu yang menyimpang dan harus diperbetul dan diluruskan, maka beliau akan memanggilku dengan panggilan… Wahai Ustaz Umar.”
“Apabila terdengar sahaja panggilan itu, maka saya akan segera menyedari bahawa ada hal yang tidak menyenangkan atau ada perkara yang perlu saya perbetulkan. Maka saya akan segera berkata, Apa yang terjadi?”
Beliau membalas pertanyaan dengan simpulan dan kuntuman senyum yang indah mekar di bibir. Sehingga apabila melihat wajahnya, maka sesiapa yang sedang marah, maka perasaan geramnya pasti akan reda dan hilang. Lalu, beliau akan menyampaikan isi tegurannya dengan bahasa yang lembut yang menyentuh hati dan juga menyenangkan jiwa yang mendengar.”
Mereka yang memiliki keteguhan hati tidak akan mudah putus asa, tindakan nya selalu tenang, tanpa terburu-buru ataupun bimbang karena mereka sadar bahwa KEJAYAAN adalah masalah waktu saja. Perjalananan hidup itu selalu ada cubaan, karena itu jalanilah hidup dengan keteguhan hati dan kesabaran.• Didunia ini tidak seorangpun unggul dalam segala bidang, setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Oleh karena itu dalam menjalani kehidupan ini manusia harus bekerjasama secara harmonis untuk saling melengkapi, saling tolong menolong, saling memancarkan kasih sayang dan menjauhi keserakahan, saling membenci dan rasa dendam.
• Apabila kita tetap konsisten pada satu tekad yang baik dan mentaati hukum alam, tidak ada yang perlu dikhawatirkan dalam dalam hidup ini, Rezeki dan keberuntungan akan datang bila saatnya telah tiba,tanpa harus di minta minta.
• Manusia memang ditakdirkan untuk tunduk pada situasi waktu dan ruang, sehingga kebaikan dan keberhasilan yang kita harapkan akan datang apabila saatnya telah tiba. Jadi bersabarlah apabila saatnya telah tiba. Jadi bersabarlah apabila mengharapkan suatu kebaikan. Tidak perlu mencari dengan jalan pintas yang menghalalkan cara yang kotor. Segala sesuatu yang diperoleh secara tidak wajar, apalagi telah sangat merugikan orang banyak, pasti akan mendatangkan malapetaka bagi orang itu di kemudian hari.
• Ketahuilah orang yang suka berkeluh kesah justru tidak akan mendapatkan simpati, tetapi cemohan dan sindiran. Lebih baik kita diam tetapi melakukan sekulasi, sambil tetap tekun dan sabar menanti saat munculnya momentum untuk bertindak menuju perbaikan secara menyeluruh.
• “Berdiam diri adalah emas”, jadi kalau orang mencaci maki atau menfitnah kita, dan kita mampu “berdiam diri” maka yang sakit perasannya adalah orang itu, bukan diri kita. Menghadapi orang yang sedang marah sebaiknya kita bersikap mengalah, karena dengan mengalah dan rendah hati itu tidak berarti kita akan kalah, bahkan justru lebih berkemungkinan untuk menang.
• Pemimpin yang arif dan bijak tidak pernah bereaksi terlebih dahulu sebelum dia mengetahui secara pasti apa yang sebenarnya terjadi. Sedangkan pemimpin yang bodoh atau murahan selalu cepat-cepat bereaksi dengan mengeluarkan pendapat, “biasanya tegas tapi mengarut” asal beraksi dulu. Itulah yang membuat keadaan menjadi kacau dan tegang.
• Pandanglah hidup didunia ini dari sudut yang cerah, maka kehidupan akan benar-benar cerah. Pandanglah dari sudut toleransi dan kebersamaan , maka segala sesuatu akan nyaman penuh kedamaian dan kesejukan . Banyak orang gemar menciptakan neraka didalam kehidupan dimuka bumi ini, umumnya dengan dalil agama yang direkayasa untuk “kepentingan pribadi atau golongan kroni sendiri”
• Ingatlah setiap perbuatan dan tindakkan kita ada balasannya.
Hokage Kazakage Ranger Puteh
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete